Miris.! Puluhan Tahun Tinggal di RTLH, Nenek Sebatangkara di Jeneponto Luput dari Perhatian Pemerintah

    Miris.! Puluhan Tahun Tinggal di RTLH, Nenek Sebatangkara di Jeneponto Luput dari Perhatian Pemerintah
    Nenek Malang (70) yang tinggal di sebuah Rumah Tidak Layak Huni (RLTH) di Dusun Baji Pamai, Desa Punagaya, Kacamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel).

    JENEPONTO, SULSEL, - Cukup miris bila melihat keadaan Nenek Malang (70) yang tinggal di sebuah Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Dusun Baji Pamai, Desa Punagaya, Kacamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel). 

    Rumah yang ditinggali Nenek sebatangkara itu sebagai tempat berteduh sangat memprihatinkan. Kondisi bangunannya sudah lapuk dan usang termakan usia.

    Dinding rumah yang terbuat dari anyaman bambu kini sudah banyak rapuh dan rangka kayu rumahnya pun sudah terlihat keropos. Belum lagi bagian lainnya, sehingga dikala musim hujan rumah nenek tua itu terpaksa penuh dengan air.

    Karena kondisi ekonominya yang terbilang serba kekurangan, Nenek janda tua itu, tidur hanya beralaskan karpet dan kasur yang sudah kusam.

    Untuk penyambung hidup saja, sang nenek tersebut hanya menghadalkan uluran tangan dari tetangga dekatnya. 

    Sangat disayangkan jika sang nenek renta ini luput dari perhatian pemerintah.

    Dg Sangka Prapto yang merupakan  tetangga dekatnya mengaku cukup prihatin dengan keadaan Nenek Malang tinggal di rumah yang sangat tidak layak huni.

    "Iye saya tetangga dekatnya. Saya sangat kasihan melihat nenek Malang yang kondisinya sekarang sangat-sangat memprihatinkan, " ucapnya kepada media, Selasa (16/5/2023).

    Dia mengatakan, nenek Malang sudah puluhan tahun tinggal di rumah tidak layak huni itu bersama suaminya. Namun suaminya sudah meninggal 4 tahun silam karena strok sehingga tidak bisa lagi memperbaiki rumahnya.

    "Tidak ada anaknya pak, dia ji tinggal sendiri di rumahnya, " katanya.

    Menurut Ibu Sangka bahwa Nenek Malang sudah pernah didata dari anggota Kodim. Tapi entalah sampai sekarang tidak ada lagi kabarnya.

    "Pernah dipantau dari anggota kodim bersama juga Kepala Desa sama anggota Koramil Bangkala ada juga Babinsa pak Misba, " ungkapnya.

    Termasuk sebut dia, Kepala Desa Punagaya pernah juga datang melihat langsung kondisi nenek Malang dan hanya dijanji.

    "Katanya tunggu tahun depan berarti sebentar lagi kalau begitu karena waktu itu dijanji November 2022 dan sampai sekarang tidak ada info dari pak Desa" bebernya.

    Dikatakan Ibu Sangka kalau tanah yang ditempati membangun nenek Mayang adalah miliknya.

    "Memang itu tanahku. Saya kasih nebeng di tanahku pak karena saya kasihan nenek, " Ibanya.

    "Saya ada perjanjian dulu sewaktu suaminya (almarhum) belum meninggal. Saya bilang sepanjang nenek Mayang masih hidup tempati saja tanahku, " sambungnya.


    Penulis: Syamsir.

    jeneponto sulsel
    Syamsir, HR

    Syamsir, HR

    Artikel Sebelumnya

    Buntut Dugaan Pungli dan Mafia Tanah, Pendemo:...

    Artikel Berikutnya

    Aksinya Dianggap Miris, Warga Pammajengan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Sidang MK, KPU-Bawaslu Tak Kuasa Bantah Dalil Jutaan Tanda Tangan Palsu di Pilgub Sulsel
    Dittipideksus Bareskrim Sita Miliaran Uang Hingga Aset Dari Kasus Net89
    Gugur dalam Tugas, Jenazah Bripka Anumerta Ronald M. Enok Diterbangkan ke Jayapura dan Dimakamkan di Sentani
    Panglima TNI Dampingi Menhan RI Perkuat Kerja Sama Pertahanan dengan RRT
    Danlanud Sultan Hasanuddin Terima Audiensi Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulsel Bahas Kolaborasi Penurunan Stunting
    Sok Preman, Pensiunan TNI Diduga Aniaya Emak-emak Penjual Ikan dan Pecahkan Ember Korban di Pasar Bontoramba
    Resahkan Warga, Polisi Amankan Belasan Remaja Terlibat Tawuran di Jeneponto
    Hendri Kampai: Jangan Mengaku Jurnalis Jika Tata Bahasa Anda Masih Berantakan
    Sidang MK, KPU-Bawaslu Tak Kuasa Bantah Dalil Jutaan Tanda Tangan Palsu di Pilgub Sulsel
    Dittipideksus Bareskrim Sita Miliaran Uang Hingga Aset Dari Kasus Net89
    Sok Preman, Pensiunan TNI Diduga Aniaya Emak-emak Penjual Ikan dan Pecahkan Ember Korban di Pasar Bontoramba
    Resahkan Warga, Polisi Amankan Belasan Remaja Terlibat Tawuran di Jeneponto
    Tak Butuh Waktu Lama, Disdukcapil Jeneponto Tuntaskan Adminduk Korban Rudapaksa Cacat Fisik di Tamalatea
    Tindaklanjuti Instruksi Pj Bupati, Kadinkes Jeneponto dan Jajaran akan Lakukan Pengecetan Puluhan Rumah Kumuh di Tamanroya
    Aktivis Arak Nusantara Desak Kejari Jeneponto Segera Panggil dan Periksa Kabid Aset Terkait Randis yang Belum Dikembalikan
    KPU Jeneponto Gelar Debat Publik Pertama di Hotel Four Ponit Makassar, 4 Paslon Cabup dan Cawabup Tampil Memukau
    Jelang Pilkada, Disdukcapil Jeneponto Terus Lakukan Optimalisasi Pemuktahiran Data Warga dan Perekaman KPT-el
    Klaim Tanah 4 Hektar, Ratusan Warga Demo di Kantor Lurah Bontotangnga Minta Gugatan dr. Ridwan Dihentikan
    Usai Kejari Tetapkan Satu Orang Tersangka Korupsi Pupuk Bersubsidi, Komisi II DPRD Jeneponto Minta Periksa Juga Antek-Anteknya
    Ikut Prihatin, IMM dan LAZISMU Jeneponto Salurkan Bantuan Sembako kepada Korban Kebakaran di Balla Rompo

    Ikuti Kami