Sok Preman, Pensiunan TNI Diduga Aniaya Emak-emak Penjual Ikan dan Pecahkan Ember Korban di Pasar Bontoramba

    Sok Preman, Pensiunan TNI Diduga Aniaya Emak-emak Penjual Ikan dan Pecahkan Ember Korban di Pasar Bontoramba
    Seorang Pensiunan TNI diduga melakukan penganiayaan terhadap seorang emak-emak penjual ikan inisial NR di Pasar Bontoramba, Kecamatan Bontoramba, Kabupaten Jeneponto, Sabtu (18/01/2025).

    JENEPONTO, SULSEL - Seorang Pensiunan TNI diduga melakukan penganiayaan terhadap seorang emak-emak penjual ikan inisial NR di Pasar Bontoramba, Kecamatan Bontoramba, Kabupaten Jeneponto, Sabtu (18/01/2025). 

    Pensiunan TNI yang diketahui warga Batu Saraung, Kelurahan Bontoramba itu, bernama Dg Sibali. Ia tak hanya menganiaya korban. Namun, juga diduga mendorong korban hingga tersungkur dan menendang ember tempat jualan ikan milik korban hingga pecah.

    Karena tak terima NR (korban) diperlakukan demikian, korban pun melemparkan Ikan jualannya yang sudah berserakan kearah kaki pelaku. Lalu, pelaku juga balik membalas melemparkan ikan itu lebih keras ke arah muka korban dan mengenai pipi sebelah kanan korban hingga memar kemerah-merahan. 

    Atas kejadian tersebut, anak dan suami korban termasuk keluarga lainnya keberatan dan melaporkan peristiwa ini di Kepolisian sektor (Polsek) Tamalatea, Polres Jeneponto.

    "Begitu setelah kejadian, kami dan keluarga lainnya langsung ke Polsek Tamalatea menemani istri saya melapor, " kata suami korban, Bura.

    "Harapan kami pak. Kami minta tolong sama pihak kepolisian supaya segera diamankan itu palakunya sebelum ada gerakan tambahan, " sambungnya.

    Anak korban, Irma Binti Bura, yang berada di lokasi kejadian menjelaskan kronologisnya, bermula ia satu kelompok sesamanya penjual ikan dari Tamanroya, Kecamatan Tamalatea ke Pasar Bontoramba untuk menjual ikan.

    Begitu tengah bersosialisasi menjual ikan miliknya, kata Irma, tiba-tiba datang Dg Sibali langsung marah-marah dengan nada emosi, ia (Dg Sibali) melarang menjual ikan di pasar tersebut dan mengusirnya pergi. 

    "Na bilang Dg Sibali kanapa kalau saya larangko, saya punya pasar ini. Jadi saya berhak melarang kamu menjual ikan disini, " kata Irma menirunya.

    Menjawab alibinya itu, Irma dan sesamanya penjual ikan mengatakan, "Apa salah kami, kenapa kami dilarang menjual ikan di pasar ini kareng. Bukankah pasar ini milik umum?, " kata Irma dan temannya.

    Namun, Dg Sibali tetap ngotot melarang dan mengusir warga Tamanroya yang notabene penjual ikan.

    Setahu mereka, bahwa pasar Bontoramba adalah milik umum sehingga mereka pun tidak mau pergi, akhirnya terjadi adu mulut antara Dg Sibali dengan salah seorang emak-emak penjual ikan dan berujung penganiayaan.

    Entah apa alasan dan kapasitasnya Dg Sibali telah sewenang-wenang melarang dan mengusir pergi penjual ikan di Pasar Bontoramba. Padahal, pasar adalah milik umum bagi siapa saja.

    Sementara, Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Kabupaten Jeneponto mendorong pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) melalui berbagai program dan kegiatan. Program-program ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing UMKM, memfasilitasi pertumbuhannya, dan mendukung perekonomian daerah.

    Tak hanya itu, para pelaku UMKM juga berperan penting dalam perekonomian, di antaranya: Menciptakan lapangan kerja baru, Mengurangi tingkat pengangguran, Meningkatkan pendapatan per kapita, Mengentaskan masyarakat kecil dari jurang kemiskinan.(*) 

    Syamsir, HR

    Syamsir, HR

    Artikel Sebelumnya

    Resahkan Warga, Polisi Amankan Belasan Remaja...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran, Imparsial: Menguatnya Militerisme dan Kembalinya Dwifungsi TNI
    Polri Dirikan Dapur Lapangan dan Gelar Trauma Healing untuk Korban Kebakaran di Kebon Kosong
    Sidang MK, KPU-Bawaslu Tak Kuasa Bantah Dalil Jutaan Tanda Tangan Palsu di Pilgub Sulsel
    Dittipideksus Bareskrim Sita Miliaran Uang Hingga Aset Dari Kasus Net89
    Gugur dalam Tugas, Jenazah Bripka Anumerta Ronald M. Enok Diterbangkan ke Jayapura dan Dimakamkan di Sentani
    Sok Preman, Pensiunan TNI Diduga Aniaya Emak-emak Penjual Ikan dan Pecahkan Ember Korban di Pasar Bontoramba
    Resahkan Warga, Polisi Amankan Belasan Remaja Terlibat Tawuran di Jeneponto
    Miris.! Puluhan Tahun Tinggal di RTLH, Nenek Sebatangkara di Jeneponto Luput dari Perhatian Pemerintah
    Hendri Kampai: Jangan Mengaku Jurnalis Jika Tata Bahasa Anda Masih Berantakan
    100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran, Imparsial: Menguatnya Militerisme dan Kembalinya Dwifungsi TNI
    Sok Preman, Pensiunan TNI Diduga Aniaya Emak-emak Penjual Ikan dan Pecahkan Ember Korban di Pasar Bontoramba
    Resahkan Warga, Polisi Amankan Belasan Remaja Terlibat Tawuran di Jeneponto
    Tak Butuh Waktu Lama, Disdukcapil Jeneponto Tuntaskan Adminduk Korban Rudapaksa Cacat Fisik di Tamalatea
    Dukung Program Makan Siang Gratis, PKK PUPR Jeneponto Sasar Sekolah SD Sajikan Makanan Bergizi
    Aksi Cepat, Disdukcapil Jeneponto Tuntaskan Adminduk Korban Kebakaran di Desa Tarowang
    KPU Jeneponto Gelar Debat Publik Pertama di Hotel Four Ponit Makassar, 4 Paslon Cabup dan Cawabup Tampil Memukau
    Jelang Pilkada, Disdukcapil Jeneponto Terus Lakukan Optimalisasi Pemuktahiran Data Warga dan Perekaman KPT-el
    Klaim Tanah 4 Hektar, Ratusan Warga Demo di Kantor Lurah Bontotangnga Minta Gugatan dr. Ridwan Dihentikan
    Usai Kejari Tetapkan Satu Orang Tersangka Korupsi Pupuk Bersubsidi, Komisi II DPRD Jeneponto Minta Periksa Juga Antek-Anteknya
    Ikut Prihatin, IMM dan LAZISMU Jeneponto Salurkan Bantuan Sembako kepada Korban Kebakaran di Balla Rompo

    Ikuti Kami